Lalu bagaimana strategi PT Pertamina (Persero) untuk bisa terus eksis melawan SPBU asing?
Senior Vice President Fuel Marketing &
Distribution Pertamina Suhartoko menyatakan selain mengutamakan
peningkatan pelayanan, perseroan juga selalu memasang harga jual
Pertamax Cs lebih murah dibanding operator SPBU asing.
"Di SPBU
bersaing (SPBU yang berdekatan dengan SPBU asing-red), kami memasang
harga Rp 50-Rp 100 per liter lebih murah," jelas Suhartoko kepada liputan6.com, Selasa (11/12/2012).
Ketua
Umum Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Eri Purnomohadi menilai
Pertamina harus memperkuat brand-nya untuk tetap dapat bersaing dengan
operator SPBU asing. Hal itu dilakukan dengan membuat strategi
marketing terarah dan fokus.
"Sudah lebih baik dibadning dulu,
tapi masalahnya pesaing juga melakukan improvement jadi pertamina harus
terus mendevelop brand image-nyasupaya konsumen lebih yakin dan bangga
dengan brand Pertamina," papar dia.
Saat ini tiga perusahaan
minyak dan gas (migas) asing telah berekspansi ke bisnis ritel BBM
non-subsidi yaitu perusahaan migas asal Belanda, PT Shell Indonesia,
perusahaan migas asal Perancis PT Total Oil Indonesia, dan PT Petronas
Niaga Indonesia, perusahaan migas asal Malaysia.
Hingga awal
November 2012, Shell tercatat memiliki 65 SPBU, di mana 58 SPBU berada
di wilayah Jabodetabek. Sedangkan Total mempunyai 15 SPBU, terdiri dari
13 SPBU di Jakarta Tangerang, satu di Bogor dan satu lainnya di Bandung.
Sementara, Petronas memiliki 4 SPBU di Indonesia. (NDW/IGW)
sumber : http://bisnis.liputan6.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar